Lantaran, tak semua balai latihan vokasi sepenuhnya bisa dinikmati kalangan masyarakat. Sehingga muncul skema pendekatan langsung ke masyarakat
"Kegiatan ini memang untuk masyarakat, karena kapasitas kita terbatas. Kemudian jumlah dari peserta juga ada keterbatasan. Kita akhirnya menghadirkan instruktur. Kita menerima apa saja yang dibutuhkan masyarakat, dan menyesuaikan," bebernya.
Titik menambahkan, nantinya diharapkan belasan penyandang disabilitas ini memiliki alternatif lapangan pekerjaan dengan bertambahnya kompetensi ketrampilan yang dilatih.
"Harapan bisa punya bekal dan ketrampilan, dan bisa jadi alternatif usaha baik untuk dirinya maupun orang lain," tukas Titik.
Terpisah, Kepala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sidoarjo Muhammad Aiza Akbar menambahkan, kegiatan TMT ini ke depan akan dilaksanakan secara rutin berkelanjutan setiap tahunnya oleh pelatihan vokasi.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait