Semua hasil bumi kemudian di lelang bebas kepada masyarakat. Hasil lelang itu akan digunakan untuk pengerjaan pelayanan gereja dan akan disalurkan kepada orang-orang yang membutuhkan. "Unduh-unduh ini juga mengajarkan kepada jemaat agar memiliki kepedulian terhadap gereja dan sesama umat manusia lainnya," kata jemaat lainnya.
Selain bermakna ungkapan syukur kepada Tuhan atas hasil panen melimpah selama satu tahun, keberadaannya juga sebagai salah satu cara agar budaya Jawa tetap lestari. "Tradisi seperti ini sangat luar biasa, bagaimana masyarakat di Kota Santri ini saling menghargai dan menghormati pada antarumat beragama," kata salah satu warga Jombang, Ahmad Saipul.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait