Pengentasan persoalan stunting juga menjadi salah satu upaya mencetak genarasi berkualitas di masa depan. Mengingat, usia balita adalah masa emas dalam tumbuh kembang manusia.
Sehingga diharapkan, calon generasi penerus Kota Mojokerto dapat tumbuh sehat, aktif, dan ceria sejak dini.
Upaya kolaborasi dan sinergi berbagai pihak secara konsisten dilakukan. Sehingga terbukti pada penurunan angka stunting secara signifikan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan PPKB Kota Mojokerto, pada bulan Maret 2024 prevelensi stunting berada di 1,96 persen. Angka tersebut turun, dibandingkan persentase Desember tahun lalu, yakni 2,04 persen.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan PPKB, dr Farida Mariana mengungkapkan bahwa pemberian bantuan berupa protein dipilih, sebab hal tersebut cukup signifikan dalam upaya penurunan stunting.
"Ini bagian dari kampanye kita, double protein hewani. Bagiamana asupan protein hewani bisa optimal terutama pada anak-anak stunting," terang dr. Farida yang juga turut mendampingi Mas Pj menyerahkan bantuan di lingkungan Balongrawe, Kedundung.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait