Bukan Sekadar Tempat Istirahat
Ruas Jalan Tol Trans Jawa memang cukup panjang, kurang lebih 1.167 kilometer. Membentang dari Pelabuhan Merak, Cilegong di Provinsi Banten hingga Pelabuhan Ketapang Banyuwangi di Jawa Timur.
Di sepanjang ruas tol itulah PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) membangun beberapa rest area dengan nama Travoy Rest Area untuk para pengguna jalan. Tujuannya, mereka bisa berhenti untuk beristirahat atau mengisi bahan bakar, sehingga perjalanan menjadi aman dan nyaman.
Diketahui, terdapat 77 titik rest area di sepanjang ruas jalan tersebut. Dari jumlah tersebut, mayoritas rest area dikelola oleh PT Jasamarga Persero.
Rest area KM 575 A di wilayah Ngawi salah satunya. Rest area di sisi utara Tol Solo-Ngawi ini didesain sangat indah berkonsep modern klasik.
Desain tersebut bisa dilihat dari bangunan Masjid Nurul Hidayah di sisi selatan rest area. Masjid berbentuk trapesium itu dibangun tanpa kubah dengan ornamen kaca yang dominan.
Desain unik juga bisa dijumpai pada beberapa bangunan lain seperti pujasera, minimarket dan fasilitas umum lain yang atapnya berbentuk segi tiga, lengkap dengan ornamen kaca. Karena keunikan itu, rest area KM 575 Ngawi ini disebut-sebut mirip museum Louvre di Prancis.
Sementara itu, latar Gunung Lawu dan area persawahan di sekeliling rest area, menjadikan tempat istirahat di Ngawi ini sangat indah dan memanjakan mata. "Pemandangannya bagus. Ada Gunung Lawu. Bisa untuk berswafoto," tutur Faisal.
Faisal menyebut, singgah di rest area 575 Ngawi bukan semata beristirahat, tetapi juga bisa berekreasi. Sebab, pengguna jalan bisa makan, salat dan menikmati pemandangan alam. "Bisa jadi obat setelah jenuh menempuh perjalanan panjang," katanya.
Penanggung Jawab Keamanan Rest Area KM 575 Ngawi, Sutrisno, mengatakan, selain fasilitas lengkap, sistem keamanan di rest area tersebut berlangsung selama 24 jam. "Ada CCTV dan petugas keamanan yang berjaga selama 24 jam non-stop. Jadi, pengguna jalan tak perlu khawatir," tuturnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait