Meski mayoritas warga tidak memiliki lahan menanam yang luas, melalui bimtek ini diharapkan warga tetap bisa mengoptimalkan area yang ada dengan metode yang tepat, seperti memanfaatkan pot, polibag, atau hidroponik. Selain itu, ada manfaat lain yang akan diperoleh warga yang menanam tanaman jenis holtikultura, yaitu dapat mengantisipasi adanya lonjakan harga kebutuhan pokok akibat inflasi.
"Salah satu pemicu penyumbang inflasi adalah komoditas cabai. Karena itu, sejak tahun 2022, saya minta bagikan benih cabai. Karena dengan panjenengan menanam cabai saja, Itu sudah membantu negara untuk mengurangi inflasi," terang Ning Ita.
Selain benih cabai rawit dan cabai merah, warga juga mendapat bibit tomat, sawi, dan kangkung. Beragam jenis sayuran ini dimaksudkan untuk mendukung diversivikasi pangan warga serta menurunkan angka stunting di Kota Mojokerto.
"Saat ini stunting Kota Mojokerto sudah di angka 3.12. Cita-citanya, dua tahun ke depan bisa zero stunting. Yang mana ini juga salah satu upaya kita untuk menyiapkan generasi mendatang yang berkualitas," tegas Ning Ita.
Salah satu peserta bimtek, Alisah (23), pun mengaku antusias mengikuti rangkaian bimtek yang ada. Warga Kelurahan Kranggan ini juga mengapresiasi Pemkot atas program ini.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait