MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Pemerintah Kota Mojokerto terus berupaya untuk menjaga kerukunan umat beragama di Kota Mojokerto. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) Sinergitas Komunikasi Sosial dan Pembahasan Isu-isu Strategis Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya.
Kegiatan ini digelar di Sabha Mandala Madya Kantor Pemkot Mojokerto, Kamis (2/2/2023). Dihadiri oleh para tokoh lintas agama yang ada di Kota Mojokerto.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Mojokerto K.H A. Faqih Usman mengungkapkan, Kota Mojokerto merupakan kota yang multikultur. Untuk itu, guna menjaga kerukunan umat beragama di Kota Mojokerto, diperlukan kearifan dan kedewasaan setiap pemeluk agama.
"Diperlukan kearifan dan kedewasaan diantara umat beragama untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan kelompok dan kepentingan nasional," jelasnya.
Menurutnya, Kota Mojokerto merupakan kota dengan keanekaragaman budaya, suku, ras, dan agama. Oleh karena itu, Kota Mojokerto layak disebut sebagai miniatur Indonesia.
Selain itu, setiap agama tentu menginginkan setiap pemeluknya hidup dengan baik sebagai mahluk sosial. Untuk menjaga keharmonisan itu, perlu adanya kearifan lokal dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban untuk mewujudkan Kota Mojokerto yang lebih baik untuk semua agama.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait