Batu safir madagaskar yang termasuk batu mulia ini ditemukan di daerah Ilakaka, Madagaskar pada 1998. Penemuan ini mendorong gelombang pendatang untuk menambang di negara kepulauan ini khususnya di daerah Ilakaka yang terletak di selatan Madagaskar.
Batu safir pertama yang ditemukan di Madagaskar memiliki warna cenderung biru murni. Ekspor batu safir pun kemudian terus meningkat.
Hingga pada tahun 2005, Madagaskar menetapkan larangan ekspor safir sehingga ekspor safir mengalami penurunan. Pemerintah juga membuat banyak regulasi untuk memastikan sumber daya negara dan rakyat dikelola dan dilindungi.
Lalu pada tahun 2016 gelombang kedua penambangan batu safir di negara ini kembali meningkat. Ini setelah deposit batu safir yang lebih besar ditemukan di daerah keanekaragaman hayati yang dikenal sebagai Koridor Ankeniheny-Zahamena.
Penambangan di daerah terlarang itu setidaknya berhasil menemukan lebih dari 100 batu permata hanya dalam waktu enam bulan dengan berat mencapai lebih dari 50 karat. Hal itu tentu saja juga berdampak pada lingkungan yang dilindungi itu.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait