Wiro Bastam mengucap kata-kata kutukan kepada dua anaknya, "Hati dan pikiran kalian seperti batu." Dan sekejap mata, tanpa disadari kedua anaknya pun menjadi batu.
Dua batu itulah yang kini menjadi ikon situs Watu Blorok. Kata Blorok sendiri merujuk pada bercak hitam seperti kata Borok yang disematkan pada Nyi Welas.
Versi pembacaan sejarah
Berbeda dengan cerita mitos yang diyakini masyarakat, dalam kacamata sejarah diduga area Watu Blorok ini adalah lokasi tempat rombongan Majapahit kala pemberontakan Ra Kuti.
Pasukan Prabu Jayanegara dan Gajah Mada bersembunyi di Hutan Mojoroto yang kini disebut Hutan Watu Blorok. Jadi kemungkinan Watu Blorok kala itu menjadi semacam pos penjagaan.
Mengingat lokasinya tinggi, dan cukup tersembunyi. Jika memandang ke Selatan, bisa langsung memantau arah istana yang ada di Trowulan.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait