Tahun 1950 Masyarakat Mendulang Emas di Trowulan, Setelah Habis Ganti Menjarah Batu Bata

Nanda Alifya Rahmah
Contoh batu bata Majapahit. (Foto: ANTARA/Syaiful Arif)

Saat itulah batu bata yang ditemukan berserak di wilayah Trowulan mulai menjadi sasaran.  Masyarakat beralih menjadi pencari bata merah yaitu bata peninggalan Majapahit. 

Sebenarnya, batu bata merah ini tidakk lantas menawarkan nilai ekonomi yang tinggi.. Sebab diketahui bahwa batu bata temua itu tidak seluruhnya dijual.

Kebanyakan justru bata merah yang berhasil dikumpulkan dijadikan sebagai  bahan daur ulang. Yaitu bahan untuk membangun rumah atau ditumbuk untuk dijadikan semen merah campuran plester.

Saat stok bata merah Majapahit ini semakin jarang ditemukan, masyarakat beralih kembali. Kali ini profesi pembuat semen merah berganti menjadi pembuat batu bata menggunakan tanah yang berasal dari lahan mereka. 

Masyarakat mulai mengambil tanah sampai kedalaman tertentu. Sampai satu ketika lapisan tanah subur ditemukan dan sejumlah penggalian justru mengantar pada penemuan situs-situs Majapahit yang terkubur di kedalaman.

Editor : Trisna Eka Adhitya

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network