“Banyak hiu menggunakan paus sperma ini sebagai gudang lemak. Dalam satu spesimen, saya pikir kita memiliki setidaknya lima atau enam spesies hiu semuanya menggigit bagian yang sama,” kata Aldo Benites-Palomino, kandidat doktor di Museum Paleontologi Universitas Zurich di Swiss kepada Live Science dikutip, Selasa (2/8/2022).
Bukti ini didapat dari serangkaian tengkorak milik paus sperma yang hidup selama bagian akhir zaman Miosen (23 juta hingga 5,3 juta tahun yang lalu). Bekas gigitan tampak jelas ditinggalkan oleh beberapa spesies hiu, termasuk megalodon.
Dalam beberapa kasus, sejumlah spesies hiu memakan tengkorak seekor paus tunggal dalam serangkaian peristiwa penyerangan berturut-turut yang membuat tengkorak itu terluka oleh lebih dari selusin gigitan. Termasuk juga Otodus megalodon dan hiu yang masih ada hingga saat ini, seperti hiu putih besar (Carcharodon carcharias) dan hiu mako (Isurus).
Terlebih lagi, lokasi bekas gigitan menunjukkan bahwa hiu menargetkan dahi dan hidung paus, kemungkinan besar agar ikan pemangsa dapat memakan lemak dan minyak bergizi yang disimpan organ lemak. Untuk penelitian ini, para ilmuwan menganalisis tengkorak paus sperma dalam koleksi Museum Sejarah Alam di Lima.
Tengkorak telah dikumpulkan dari Formasi Pisco di Peru selatan dan berumur sekitar 7 juta tahun yang lalu; selama Miosen, wilayah gurun pesisir ini merupakan hotspot keanekaragaman hayati laut. Tim menemukan pola bekas gigitan di enam tengkorak dengan beberapa bekas gigitan hingga 18 lubang yang berkerumun di sekitar wajah paus.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait