SEVASTOPOL, iNews.id - Sebuah serangan pesawat tak berawak gempur markas besar armada Rusia di Laut Hitam. Dalam serangan ini lima orang pihak Rusia terluka.
Serangan markas besar rusia di Laut Hitam ini diduga dilakukan oleh pihak Ukraina. Namun, hingga berita ini dirilis, belum ada konfirmasi resmi dari Ukraina terkait serangan di Sevastopol, Krimea, Laut Hitam.
Pasukan Rusia sebenarnya tengah merencanakan perayaan Hari Angkatan Laut Rusia. Serangan ini membuat Rusia terpaksa membatalkan rencana perayaan tersebut.
Dilansir dari The Guardian, serangan itu dilaporkan oleh Mikhail Razvozhayev, kepala pemerintahan lokal Rusia di Sevastopol di Krimea. Wilayah ini berhasil diduduki dan dianeksasi pada 2014.
Dalam keterangan resminya, Razvozhayev menyebut bahwa pihak Ukraina memutuskan untuk merusak Hari Angkatan Laut Rusia.
“Sebuah benda tak dikenal terbang ke halaman markas armada, menurut data awal, itu adalah drone. Lima orang terluka, ini adalah karyawan markas armada, tidak ada korban jiwa," kata Razvozhayev dalam laporan tertulisnya yang dikutip iNews dari The Guardian (Senin, 1/1/2022)
Akibat serangan tersebut semua acara perayaan telah dibatalkan karena masalah keamanan. Pihak Rusia, melalui Razvozhayev meminta agar publik tetap tenang dan tinggal di rumah jika memungkinkan.
Ukraina tidak mengonfirmasi serangan Sevastopol
Sementara itu, seorang juru bicara komando selatan Ukraina, Natalia Gumenyuk, tidak mengonfirmasi keterlibatan Ukraina dalam serangan Sevastopol. Dalam keterangannya, Gumenyuk hanya menyebut bahwa pihak Ukraina sedang melakukan operasi untuk membebaskan wilayah yang diduduki Rusia.
Persiapan operasi tersebut direncanakan akan menargetkan fasilitas militer Rusia di dalam Ukraina, bukan Rusia. Dalam hal ini, pihak Ukraina menganggap Krimea bagian dari Ukraina.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait
