Akibat kabar itu, saham Twitter turun 5 persen menjadi 36,81 dolar AS, jauh di bawah harga yang ditawarkan Musk sebesar 54,20 dolar AS. Sedangkan saham Tesla naik 2,5 persen menjadi 752,29 dolar AS.
Pengacara Musk, Mike Ringler menulis dalam surat ke Twitter, selama hampir dua bulan Musk telah mencari data untuk menilai prevalensi akun palsu atau spam di platform media sosial.
"Twitter telah gagal atau menolak untuk memberikan informasi ini. Terkadang Twitter mengabaikan permintaan Musk, terkadang menolaknya karena alasan yang tampaknya tidak dapat dibenarkan, dan terkadang mengklaim untuk mematuhinya sambil memberikan informasi yang tidak lengkap atau tidak dapat digunakan kepada Tuan Musk," bunyi isi surat itu.
Dikatakan juga informasi tersebut sangat penting untuk kinerja bisnis dan keuangan Twitter, dan itu diperlukan untuk menyelesaikan perjanjian merger.
"Ini adalah skenario bencana untuk Twitter dan dewannya," tulis analis Wedbush Dan Ives dalam sebuah catatan kepada investor.
Dia memperkirakan pertarungan pengadilan yang panjang oleh Twitter untuk memulihkan kesepakatan atau mendapatkan biaya perpisahan 1 miliar dolar AS yang ditentukan dalam kontrak.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait