MOJOKERTO, iNews.id- Komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) warganya memang tak diragukan. Seperti program pemberian beasiswa Perguruan Tinggi (PT) bagi mahasiswa asli Kota Mojokerto yang dari tahun ke tahun jumlahnya terus mengalami peningkatan.
Tahun 2022, beasiswa yang diberikan oleh Pemkot Mojokerto melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Pada tahun 2021, Pemkot telah memberikan beasiswa kepada 166 mahasiswa. Jumlah ini pun mengalami peningkatan hampir 100 persen di tahun 2022 dengan 302 mahasiswa dari berbagai PT non kedinasan di Indonesia yang menerima manfaatnya.
"Bahwa tahun 2022 mahasiswa yang dapat beasiswa dari Pemkot naik cukup signifikan. Kalau tahun lalu 166 an mahasiswa, tahun ini jadi 302. Ini naik signifikan," terang Ning Ita sapaan akrab Wali Kota Ika Puspitasari.
Ning Ita bersyukur, jika program yang digagasnya ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat. "Kalau tak manfaat tak mungkin yang akses tambah banyak," tegasnya.
Menurut dia apa yang diberikan ini adalah merupakan break down misi wali kota yang diwujudkan setelah dirinya dilantik menjadi orang nomor satu di Kota Mojokerto. "Saya sebagai wali kota memiliki visi dan misi yang saya sampaikan ketika kampanye dihadapan masyarakat sebelum saya jadi wali kota," bebernya.
Dan salah satunya yakni adalah peningkatan sumber daya manusia. Ini sekaligus mendukung salah satu program nasional, yaitu mewujudkan Indonesia generasi emas di tahun 2045.
"Maka kalau berbicara Indonesia generasi emas. Saya sebagai wali kota tak membatasi pada kewenangan yang ada," tutur istri dari Supriyadi Karima Saiful ini.
Jika mengampu pada kewenangan saja, maka Ning Ita memilih akan lebih memerhatikan pendidikan mulai dari tingkat PAUD hingga SMP saja.
"SMA itu kewenangan gubernur. Perguruan tinggi kewenangan Kemendikbud Dikti tapi saya tak mau dibatasi kewenangan itu. Saya harus berfikir yang inovatif bagaimana mewujudkan Indonesia generasi emas yang diukur melalui indeks pembangunan manusia Kota Mojokerto," cetusnya.
"Ini harus kita wujudkan. Maka SMA pun kita alokasikan beasiswa dan perguruan tinggi kita alokasikan meski kewenangannya tak pada wali kota," imbuh dia.
Ning Ita pun mengapresiasi para mahasiswa yang telah berusaha untuk berkontribusi bagi Kota Mojokerto sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki saat ini. Pihaknya juga lantas menegaskan agar para mahasiswa tidak menjadi sosok bak kacang lupa kulitnya.
"Di masa depan nanti, dimanapun kalian mendedikasikan diri kalian, sesukses apapun kalian, jangan lupakan Kota Mojokerto. Kami menunggu kontribusi kalian untuk Kota Mojokerto," pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, salah satu mahasiswa yang telah dua kali menerima beasiswa ini, Bagas Toto Wijaya mengaku siap akan komitmen tersebut.
"Alhamdulillah, kami sangat terbantu. Beberapa project pengabdian masyarakat saya bisa berjalan dengan bantuan dana beasiswa. Nah, ke depan, ini tentu menjadi motivasi bagi saya untuk bisa berkontribusi lebih banyak lagi," ujar mahasiswa semester enam Universitas Negeri Surabaya (Unesa), sekaligus pendiri komunitas sosial Sanggar Seni Bambu Hijau.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait