get app
inews
Aa Read Next : Adik Gus Dur Wafat, Hj Lily Wahid Dimakamkan di Ponpes Tebuireng Jombang

Keren, 15 Kitab Kuno Koleksi Ponpes Tebuireng Didigitalisasi

Rabu, 25 Mei 2022 | 10:05 WIB
header img
Proses digitalisasi kitab kuno koleksi Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur

JOMBANG, iNews.id - Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang, Jawa Timur menyimpan rapi koleksi kitab-kitab kuno di Perpustakaan Ponpes Tebuireng. Bahkan, ada kitab fiqih tulisan tangan era Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy'ari hingga mushaf Al-Quran bertulis tangan dari timur tengah pada Abad ke-19.

Melihat kitab-kitab kuno tersebut kekuatannya semakin hari semakin lemah dan rawan hancur, Ponpes Tebuireng bekerjasama dengan PPIM (Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Mahad Aly Hasyim Asy'ari Tebuireng telah mendigitalisasikan 15 kitab kuno agar terselamatkan dari kerusakan fisik.

Peneliti Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Abdullah Maulani, mengungkapkan, melalui program DREAMSEA pihaknya berusaha mendigitalisasikan naskah manuskrip atau tulisan tangan agar tidak rusak.

“Tebuireng ini salah satu pesantren bersejarah dan saya menyakini banyak kitab kuno yang harus didigitalisasikan agar bisa dinikmati oleh semua orang dikemudian hari," kata Abdullah di Tebuireng, Selasa (24/5/2022).

Sebagai informasi, skriptorium, praktik penulisan dan penyalinan teks-teks keislaman di Ponpes Tebuireng Jombang telah dilakukan sejak masa silam. Terbukti dengan ditemukannya sejumlah karya tulisan tangan para santri dan ulama lokal dihasilkan selama ratusan tahun lamanya dalam bentuk manuskrip atau naskah kuno.

Dalam kurun waktu itu juga para ahli waris berhasil merawat khazanah manuskrip peninggalan leluhurnya dengan baik. Sejumlah kajian juga turut dilakukan baik oleh kalangan santri setempat maupun para sarjana di luar pesantren.

“Kitab-kitab kuno ini memiliki khazanah dan keistimewaan, sehingga perlu disampaikan kepada masyarakat dan generasi penerus. Makanya perlu adanya digitalisasi,” jelas Abdullah.

Dengan kondisi kitab kuno yang ada di Ponpes Tebuireng sangat beragam dan ada yang masih terawat bagus maupun yang sudah mengalami kerusakan, tim agak terhambat dalam mendigitalisasikan.

“Kalau hambatan, mungkin karena kitabnya sudah tua dan ada yang sobek-sobek jadi agak terhambat pemotretannya. Dalam sehari kami hanya bisa mendigitalisasi sekitar 500 halaman saja,” paparnya.

Sementara itu, Mohamad Anang Firdaus Ketua LP2M Mahad Aly Hasyim Asy'ari Tebuireng merasa terbantu dengan adanya digitalisasi ini. Menurutnya, memang sudah eranya digital, sehingga kitab kuno seperti ini bisa dinikmati dan dipelajari untuk generasi selanjutnya.

"Semoga dengan digitalisasi ini, semua naskah bisa terselamatkan dan bisa dinikmati oleh generasi selanjutnya," ujar Anang.

Sekedar informasi, kegiatan digitalisasi manuskrip kitab kuno ini akan digelar selama 10 hari yang dimulai sejak tanggal 20-29 Mei mendatang yang digelar di Perpustakaan Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.

Editor : Trisna Eka Adhitya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut