MOJOKERTO, iNews.id - Ngadi (62) terlihat mengayuh becaknya menuju ke rumah dinas Wali Kota Mojokerto atau yang biasa disebut Rumah Rakyat, Rabu (20/4/2022). Mengenakan baju kemeja putih, becak Ngadi berjalan pelan memasuki pelataran Rumah Rakyat.
Kedatangannya ke Rumah Rakyat ternyata atas permintaan Wali Kota Mojokoerto Ika Puspitasari yang akan memberikan bantuan kepadanya. "Mau ngambil bantuan dari wali kota," ujarnya bertanya kepada petugas yang berjaga di depan.
Petugas yang berjaga pun dengan sigap mengarahkan Ngadi setelah mengecek kelengkapan berupa undangan, KK dan KTP. Petugas pun memberikan Ngadi sebuah amplop. Isinya adalah uang bantuan Rp.330 ribu.
Usai kembali ke tempat menaruh becak, Ngadi langsung membuka isi amplop tersebut. "Alhamdulillah saget buat tambahan riyadin (Alhamdulillah bisa buat tambahan lebaran)," tuturnya.
Selain buat tambahan lebaran, Ngadi juga berencana untuk memperbaiki becaknya dari uang bantuan yang dia dapat.
Menurut dia bantuan dari wali kota ini sangat berarti. Apalagi di tengah sulitnya mencari penghasilan saat ini di masa pandemi. "Becak sekarang sepi, kadang sehari dapat Rp 50 ribu," imbuhnya.
Di Rumah Rakyat saat ini memang tengah dilakukan penyaluran bantuan sosial secara bertahap dari tanggal 19 April hingga 25 April dari Pemkot Mojokerto. Tak tanggung-tanggung, Pemkot Mojokerto memberikan bansos ke 2.148 warga kurang mampu yang terakomodir dalam Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kemensos RI.
Menurut rencana, Selasa (19/4) sebelumnya Pemkot menyalurkan bantuan untuk disabilitas. Kemudian pada Rabu (20/4) untuk tukang becak. Lalu tanggal 21 untuk anak yatim non panti asuhan serta pada tanggal 22-25 untuk lansia kurang mampu.
Afrifaini Yahya selaku Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos P3A Kota Mojokerto menyampaikan 2.148 penerima Bansos terdiri dari 283 penyandang disabilitas, 486 tukang becak, 356 anak yatim non panti dan 1.023 lansia kurang mampu.
Terpisah Walikota Mojokerto Ika Puspitasari menambahkan penyaluran Bansos ini merupakan anggaran yang dialokasikan setiap tahun dalam rangka mewujudkan kesejahteraan.
"Ini menjadi anggaran yang sudah kita alokasikan setiap tahun dalam rangka mewujudkan kesetaraan bagi masyarakat. Termasuk penyandang disabilitas dalam rangka membantu untuk produktivitas ekonomi kesejahteraan. Maka mereka kita alokasikan anggaran," tuturnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya