Sementara itu, Ketua Bank sampah induk Bambang mengungkapkan, selama ramadan, kegiatan Bank Sampah Induk (BSI) terus menggelinding. Kegiatan tersebut meliputi penjualan rutin sampah dari unit ke BSI.
Tak hanya itu, BSI juga melaksanakan sosialisasi ke RT/RW melalui kegiatan pertemuan PKK terutama penanganan sampah rumah tangga, terutama non organik. "Kami juga gencar melaksanakan pembentukan bank sampah unit baru," imbuhnya.
Menurutnya, bank sampah unit baru yang selesai didirikan di wilayah Wates yang bernama bank sampah Lumintu. "Bank sampah ini berada di RT 2 RW 5 Perteng Kelud," terangnya.
Bambang mengungkapkan, jumlah bank sampah di Kota Mojokerto saat ini mencapai 154 unit. Ia berharap akan melipat gandakan jumlah ini dalam beberapa tahun ke depan.
Bank sampah kini menyasar lembaga pendidikan. Sejumlah sekolah jenjang SD-SMA di kota ini menjadi pengelola bank sampah. Lembaga itu beratribut sekolah Adiwiyata yakni SD Wijana Sejati, SMPN 1, 4,8, dan SMPN 9. Sedangkan jenjang SMA hanya satu lembaga saja yakni SMAN 1.
Editor : Trisna Eka Adhitya