BREAKING NEWS Banyak Mudarat, KH Said Aqil Minta Konsensi Tambang PBNU Dikembalikan ke Pemerintah
Karena itu, menurut Kiai Said Aqil, organisasi harus menghindari aktivitas yang berpotensi.
1. Menimbulkan konflik internal dan polarisasi kader
2. Mengganggu marwah dan independensi organisasi
3. Memunculkan persepsi negatif publik terhadap NU
4. Menyeret jam’iyah ke dalam dinamika bisnis dan politik yang berisiko tinggi
5. Mengaburkan prioritas besar NU dalam pendidikan, dakwah, kesehatan, dan pemberdayaan umat
“NU ini rumah besar umat. Jangan sampai terseret pada urusan yang membawa kegaduhan dan menjauhkan kita dari khittah pendirian. Kalau sebuah urusan membawa lebih banyak mudarat, maka tinggalkan. Kembalikan supaya NU fokus pada tugas-tugas sucinya,” tegas Kiai Said dalam keterangannya.
Ketua umum PBNU periode 2010-2021 ini menambahkan bahwa kemajuan warga NU tidak bergantung pada konsesi tambang, melainkan pada penguatan pendidikan pesantren, ekonomi kerakyatan, beasiswa, kesehatan, dan digitalisasi layanan umat.
“Keberkahan NU itu dari ketulusan, dari amanah, dari keilmuan. Bukan dari proyek tambang. Kita bisa maju tanpa itu semua, asal tata kelola dan pelayanan ke umat diperkuat,” tandas pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Luhur Al-Tsaqafah di Jakarta Selatan tersebut.
Editor : Zainul Arifin