Atlet Atletik Jombang Ungkap Bonus Pelatih Porprov Jatim Salah Sasaran, Kok Bisa?

Baca Juga

Sepak Bola Kabupaten Mojokerto Siap Berlaga di Ajang Porprov, Manajer: Persiapan Mulai 5 Bulan Lalu

“Saya sempat percaya saja kalau memang ada aturan seperti itu. Tapi setelah saya klarifikasi ke KONI dan Disporapar, ternyata tidak ada aturan yang melarang pelatih dari luar daerah,” ujarnya.

Masalah bonus pelatih di cabang olahraga atletik Jombang, disebut Ardhi pernah terjadi pada Porprov Jatim 2019, ketika itu pelatihnya, Edi Sunarko, yang berhasil membawa dua atlet meraih empat medali (dua perak dan dua perunggu).

“Waktu itu bonus pelatih dibagi rata untuk lima orang pelatih tanpa kesepakatan. Setelah pelatih saya protes keras meminta hak sepenuhnya diberikan, akhirnya bonusnya dikembalikan penuh, tapi tak lama pelatih saya malah diberhentikan dari kepengurusan PASI,” ucapnya.

Sejak itu, Edi Sunarko menolak melatih lagi untuk Jombang, yang membuat Ardhi harus berlatih mandiri tanpa seorang pelatih pada Porprov 2022 dan 2023. Meski tanpa pelatih, Ardhi tetap berhasil menyabet dua medali emas di dua ajang tersebut.

“Karena saya tanpa pelatih, di Porprov 2022 dan 2023 otomatis bonus pelatih itu tetap cair ke pihak pelatih PASI Kabupaten Jombang, meski pelatih dari PASI Kabupaten Jombang tidak pernah melatih saya. Mereka tenang-tenang saja karena tahu saya tetap akan berprestasi,” imbuhnya.

Editor : Zainul Arifin