get app
inews
Aa Text
Read Next : Kebakaran Rumah Warga di Jombang, Material Runtuh Timpa Mobil Mewah

Kematian Lansia Mojokerto di Tengah Kepungan Api Terungkap, Polisi Duga Ini Penyebabnya

Selasa, 26 Agustus 2025 | 10:01 WIB
header img
Jenazah pria lansia yang meninggal karena kebakaran saat membakar lahan tebu di Kemlagi, Mojokerto. Foto: iNewsMojokerto/Tangkap Layar

MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Kematian pria lanjut usia (lansia) berinisial SK (63) warga Desa Mojorejo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto di tengah kepungan api areal persawahan tebu desa setempat pada pekan lalu, terungkap.

Polisi menduga, penyebab korban meninggal dunia karena tidak bisa nafas saat menghirup gumpalan asap daun tebu kering yang dibakar. Usia korban rentan terhadap kondisi asap tebal membuatnya tak bisa bertahan lama di lokasi kejadian pada saat itu. 

Setelah kehabisan nafas, kakek buruh tani tersebut terjatuh dan langsung terbakar bersama daun tebu kering yang dibakarnya seorang diri. Tak ada yang tahu kejadian itu, korban ditemukan warga sudah tergeletak kaku saat api sudah padam.

"Diduga kuat terhirup asap dari bakar daduk (daun tebu kering), lalu korban jatuh tidak sadarkan diri. Kemudian korban ikut terkena kobaran api dari daduk itu," kata Kapolsek Kemlagi, AKP Marianto, dikonfirmasi iNewsMojokerto.id, Selasa (26/8/2025).

Peristiwa tragis yang dialami SK, Jumat 23 Agustus 2025, sore, saat membersihkan lahan tebu dengan cara dibakar. SK memang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani, bukan hanya membersihkan lahan tebu usai ditebang panen, terkadang juga ikut menjadi penebang.

Namun, perjuangan hidupnya harus terhenti setelah ia tewas dilalap api di tempat ia biasa bekerja. Jasad lansia ini ditemukan di antara sisa-sisa pembakaran dedaunan tebu yang kering dalam kondisi kaku dan nyaris telanjang.

Polisi menyebut, faktor usia juga diduga menjadi sebab korban tidak mampu menyelamatkan diri di tengah kobaran api yang menyambarnya. Terlebih, saat itu hembusan angin kencang ikut membuat asap pembakaran daduk (daun tebu) tertiup kencang.

AKP Marianto menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan olah TKP, mengumpulkan keterangan para saksi serta mengevakuasi jenazah korban ke rumah duka bersama warga setempat. Setelah dilakukan pemeriksaan luar, jenazah dimakamkan di desanya. 

"Pihak keluarga menyikapi peristiwa ini sebagai musibah. Kami turut berbelasungkawa kepada pihak keluarga. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi," imbuh polisi dengan tiga balok di pundak ini.

Insiden ini menjadi pengingat masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran secara liar tanpa ada pengawasan yang dapat membahayakan keselamatan jiwa. Masyarakat juga diharapkan meningkatkan kewaspadaan dari segala potensi kebakaran di tengah musim kemarau saat ini.

Editor : Zainul Arifin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut