Kisah Pilu Korban Kecelakaan Maut di Jombang, Suami Meninggal, Biaya Pengobatan Anak Habis
Menurut pengakuan EF, tidak ada sama sekali itikad baik dari Adi Sanjaya. Padahal kondisi anaknya cukup parah, kaki kirinya patah sebanyak tiga ruas sehingga membutuhkan operasi dengan biaya yang mahal.
Meski sudah mendapat asuransi kematian jasa raharja untuk suaminya dan biaya rumah sakit saat penanganan. EF menyebut uang itu tidak cukup untuk biaya kontrol lanjutan hingga kebutuhan hidup usai ditinggal kepala keluarga.
Terlebih, EF mengaku kaget saat pihak rumah sakit bilang jika biaya asuransi jasa raharja untuk anaknya sudah habis. Artinya, pengobatan dan pemulihan harus dilakukan secara mandiri.
"Jasa raharja dapat, Rp50 juta untuk suami saya yang meninggal, tapi sudah habis, untuk anak saya tidak dikasih tahu, tahunya dikasih tahu pihak rumah sakit katanya sudah habis, namun tidak bilang dapat berapa," jelasnya.
Bahkan, ia sudah keluar uang pribadi sekitar Rp10 juta untuk biaya mandiri kontrol hingga transportasi. "Kalau sekarang untuk kontrol, perawatan berkala biaya pribadi semua, sudah habis sekitar Rp10 jutaan, biaya sendiri. Saya juga sempat operasi, rahang patah juga. Gak tau ini nanti bagaimana pembiayaannya saat anak saya copot pen, operasi lagi," pungkasnya.
Editor : Zainul Arifin