get app
inews
Aa Read Next : Trump Kembali ke Medsos Milik Elon Musk

Sudah Tak Jadi Presiden, Trump Dituding Perkeruh Suasana Dengan Rusia

Kamis, 31 Maret 2022 | 08:08 WIB
header img
Mantan Presiden AS Donald Trump. (Foto: reuters)

WASHINGTON DC, iNews.id – Gedung Putih memberikan kritik terhadap mantan Presiden Donald Trump yang meminta Presiden Rusia Vladimir Putin membuka informasi yang berpotensi merusak reputasi putra Presiden AS Joe Biden. Tindakan Trump dinilai tidak tepat diutarakan saat adanya perang yang berlangsung di Ukraina. 

Juru Bicara Gedung Putih Kate Bedingfield menyesalkan ucapan Trump tersebut. Dia menilai kalimat itu tidak sepantasnya keluar dari seorang yang pernah menjabat kepala negara di negeri Paman Sam. 

“Orang Amerika macam apa, apalagi seorang mantan presiden, yang berpikir bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk masuk ke dalam rencana kotor dengan Vladimir Putin dan membual tentang hubungannya dengan Vladimir Putin? Hanya ada satu, dan itu Donald Trump,” kata Bedingfield, Rabu (30/3/2022), seperti dikutip Reuters.

Sebelumnya, Trump mengundang pertanyaan publik saat tampil pada salah satu program TV di AS, “Just the News”, belum lama ini. Kala itu, dia menyinggung soal transaksi bisnis putra Joe Biden, Hunter Biden, di Rusia.  

Komentar Trump di “Just the News” itu muncul ketika negara-negara Barat sedang berusaha membujuk Putin untuk mengakhiri serangannya di Ukraina. Selama Rusia membangun kekuatan militer sebelum serangan ke Ukraina, Trump memuji Putin sebagai  seorang “jenius”. Namun, begitu serangan itu dimulai, politikus Partai Republik itu mengutuk Putin.

“Saya pikir Putin akan tahu jawabannya. Saya pikir dia harus merilisnya (informasi tentang itu),” kata mantan presiden AS itu.

Putin mengerahkan tentara Rusia untuk menyerang Ukraina sejak 24 Februari lalu. Dia menyebut  serangan ke negara tetangga itu sebagai operasi militer khusus untuk mendemiliterisasi dan “mendenazifikasi” Ukraina. 

Operasi militer itu dilakukan Putin setelah Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) meminta bantuan Moskow untuk mempertahankan diri melawan pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina. Ukraina telah meminta negara-negara Barat untuk memasok lebih banyak senjata, termasuk sistem pertahanan udara dan antirudal, pesawat tempur, mortir, dan senjata otomatis.

Editor : Trisna Eka Adhitya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut