Nasabah Bank Jombang Kesulitan Ambil Tabungan yang Tetiba Berubah Jadi Deposito, Begini Ceritanya

JOMBANG, iNEWSMOJOKERTO.ID - Nasabah Bank Jombang Siti Maghfiroh (37) dan suaminya AD (38) warga Desa Plosogeneng, Jombang, mengaku kesulitan mengambil uang tabungannya sejumlah Rp200 juta. Bahkan, uang tabungan yang semula disetorkan sebagai tabungan biasa tiba-tiba (tetiba) berubah menjadi deposito tanpa seizin dari Siti dan suaminya.
Siti mengatakan, uang Rp200 juta yang ia tabungkan di bank Jombang pada 2019 tidak bisa diambil karena menurut pihak Bank Jombang, tabungannya dipindah menjadi deposito. Padahal ia dan suaminya tidak pernah dimintai persetujuan. Meski pada 2022, Siti dan suaminya mengaku pernah akan mengambil uang tersebut, namun tidak bisa.
Bak jatuh tertimpa tangga, buku tabungan yang menjadi bukti pembukaan rekening Siti dan suaminya kala itu, dibawa oleh SPS (51) warga asal Lamongan yang merupakan teman dekat pimpinan di Bank Jombang.
"Jadi saya dan suami pada tahun 2022 itu pernah mencoba untuk mengambil tabungan kami, tapi tidak bisa. Karena salah satu alasannya buku tabungan kami hilang dibawa teman suami saya yang juga orang dekat pimpinan Bank Jombang itu. Kata pihak Bank, tabungan kami juga sudah berubah menjadi deposito, padahal kami tidak pernah dimintai persetujuan," kata Siti ditemui iNEWS di rumahnya, Jumat (7/3/2025).
Siti menceritakan awal mula menjadi nasabah bank BUMD tersebut. Berawal perkenalan suaminya dengan pimpinan Bank Jombang berinisial AN lewat SPS untuk membantu urusan pribadi AN. SPS menawarkan salah satu rumah milik AN yang dijual kepada suami Siti.
Editor : Arif Ardliyanto