get app
inews
Aa Read Next : Jumlah Korban Gaza Terus Bertambah, Sudah Ada 4.651 Orang Palestina Meninggal

Rusia 'Pede' Dikepung sanksi Barat, Yakin Kembangkan Ekonomi Mandiri

Senin, 14 Maret 2022 | 07:58 WIB
header img
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Vershinin. (Foto: Reuters)

MOSKOW, iNews.idRusia tetap percaya diri menghadapi berbagai sanksi yang dijatuhkan barat terhadap mereka. Bahkan Rusia tidak meminta untuk pencabutan sanksi kepada mereka dan yakin dapat mengembangkan ekonomi Rusia secara mandiri. 

“Kami tidak akan meminta sanksi ini dicabut. Kami hanya akan mengembangkan ekonomi kami sendiri dan kemampuan kami untuk berkembang secara mandiri, mengandalkan teman dan orang-orang yang berpikiran sama dengan kami,” ucap Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Rusia, Sergey Vershinin dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Izvestia, seperti dikutip kembali kantor berita Sputnik, Senin (14/3/2022) pagi. 

Ia juga memastikan bahwa tekanan Barat tidak akan mengubah arah kebijakan negaranya terhadap Ukraina. Meski saat ini banyak negara yang membela Ukraina dan memberikan berbagai sanksi ke negara di bawah komando Presiden Vladimir Putin itu.

“Sanksi bukanlah keputusan kami. Sanksi dikenakan oleh mereka seperti Amerika Serikat dan satelit-satelitnya (maksudnya para sekutu Barat—red),” kata Vershinin.

Menurut dia, AS dan Eropa memang ingin menekan Rusia lewat berbagai macam sanksi. Tujuannya adalah menempatkan ekonomi Moskow dan rakyat biasa Rusia dalam situasi yang sangat sulit. 

Barat melakukan itu semua sebagai hukuman atas keputusan politik berdaulat yang dibuat oleh Rusia. Dia pun menekankan, sanksi Barat yang dikenakan pada Rusia tidak sah dan tidak akan membuahkan hasil apa pun. 

Negara-negara Barat telah meluncurkan kampanye sanksi secara komprehensif terhadap Moskow sebagai tanggapan atas operasi militer khusus Rusia di Ukraina. 

Sanksi tersebut antara lain berupa penutupan wilayah udara serta tindakan pembatasan yang menyasar banyak pejabat dan entitas Rusia, termasuk media dan lembaga keuangan milik negara bekas Uni Soviet itu.  

Rusia telah berulang kali menekankan tidak memiliki rencana untuk menduduki Ukraina. Moskow menjelaskan, tujuan dari operasi khusus di Ukraina adalah untuk mendemiliterisasi dan “mendenazifikasi” negara tentangganya itu, dengan hanya menargetkan infrastruktur militer.

Editor : Trisna Eka Adhitya

Follow Berita iNews Mojokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut