"Kebaya tak hanya sebuah simbol budaya, tetapi juga elemen pemersatu yang melampaui batas etnis, agama, dan negara," ujar Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam keterangan resmi, Kamis (5/12/2024).
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan, nominasi kebaya diajukan secara bersama oleh Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Upaya pengajuan bersama ini, lanjut Fadli Zon, menunjukkan semangat kerja sama dan persatuan negara-negara Asia Tenggara dalam melestarikan warisan budaya bersama.
"Penetapan kebaya sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO menjadi momen penguatan kerja sama bagi negara-negara pengusul," ungkap Fadli Zon.
Dengan pengakuan ini, Fadli Zon, berharap warisan budaya kebaya akan semakin dihargai dan diteruskan kepada generasi mendatang sebagai simbol identitas dan harmoni budaya yang melintasi batas negara.
Satu hal yang ditekankan Fadli Zon, kebaya bukanlah pakaian tradisional semata, namun simbol identitas kebudayaan Asia Tenggara.
Editor : Trisna Eka Adhitya