JAKARTA, iNews.id - Masa pandemi Covid-19 ini telah menyerang jutaan orang di dunia. Tercatat di Indonesia, masyarakat yang terinfeksi Covid-19 per 1 Maret 2022, telah mencapai 5.589.176 orang. Kebanyakan, diantara mereka mengalami infeksi berulang/ reinfeksi Covid-19.
Reinfeksi Covid-19 ini pun tidak dapat dianggap sepele. Apalagi bagi individu yang memiliki komorbit atau penyakit bawaan. Seperti diketahui, efek Covid-19 pada individu dengan penyakit bawaan memiliki efek lebih besar dibanding dengan individu tanpa komorbit.
Spesialis Penyakit Dalam/Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Prof Dr dr Iris Rengganis, SpPD-KAI, FINASIM mengatakan, di saat varian omicron sedang melanda seperti saat ini, individu dengan komorbit masih tetap memiliki resiko lebih banyak akibat produksi antibodi yang lebih rendah.
“Individu dengan komorbid seperti diabetes, usia lanjut, autoimun, kita tahu mereka memproduksi antibodi pascavaksin yang lebih rendah dibandingkan dengan populasi sehat. Sehingga, jelas risiko infeksi ulang juga lebih tinggi,” kata Prof Iris dalam talk show virtual, Rabu (2/3/2022).
Oleh karena itu, kata dia, upaya pencegahan tetap penting untuk dilakukan. Khususnya bagi individu dengan komorbit, karena varian omicron ini lebih cepat menular dibanding varian lainnya.
“Jadi yang utama, terus terang ya, masker dan vaksinasi booster tetap menjadi proteksi terbaik saat ini,” tegasnya.
Di samping itu, dia juga menyarankan untuk mengubah pola hidup ke yang lebih sehat. Seperti memakan makanan dengan gizi seimbang, dan olah raga untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
“Makan makanan dengan gizi yang seimbang, mengurangi garam, gorengan, gula, itu penting sekali, dan olahraga teratur,” sarannya.
Editor : Trisna Eka Adhitya