get app
inews
Aa Read Next : Jumlah Korban Gaza Terus Bertambah, Sudah Ada 4.651 Orang Palestina Meninggal

Myanmar Anti Mainstream, Dukung Rusia Perangi Ukraina

Senin, 28 Februari 2022 | 14:45 WIB
header img
Rusia Bantah Serang Warga Sipil Ukraina. (Foto: Reuters)

MOSKOW, iNews.id - Saat banyak negara-negara di dunia mengecam apa yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina, Negara Myanmar memiliki sikap tersendiri terhadap kondisi saat ini. 

Juru bicara militer Myanmar Zaw Min Tun mengatakan kepada kantor berita Sputnik, tindakan Rusia merupakan tindakan untuk mempertahankan dan memperkuat kedaulatannya. 

"Pertama, menurut saya, dalam situasi terkait Ukraina, Rusia mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan dan memperkuat kedaulatannya. Kedua, Rusia, sebagai kekuatan besar, memastikan keseimbangan kekuatan dunia yang memungkinkan untuk menjaga perdamaian dunia," kata Zaw Min Tun. 

Menurutnya, sikap rusia ini juga merupakan masalah yang berkaitan erat dengan Amerika. Karena, Amerika Serikat (AS) sudah bergerak lebih dekat ke perbatasan Rusia untuk mengganggu kedaulatan.

"Situasi di sekitar Ukraina bukan hanya masalah kedua negara. Presiden, pemerintah, dan rakyat Rusia wajib untuk merespons situasi geopolitik yang terjadi di dunia, di mana Ukraina hanya salah satu penghubungnya," ujarnya. 

Dia juga menegaskan, Rusia di bawah kepemimpinan Vladimir Putin telah menunjukkan bahwa negara itu memiliki visi yang luas dalam memandang peta perpolitikan dunia. Sehingga dengan cara itu, kepentingan dan persatuan Rusia dapat tercipta. 

"Presiden Vladimir Putin, pemerintah, dan rakyat Rusia telah menunjukkan kepada dunia mereka memiliki visi lebih luas tentang masalah politik dunia dan bahwa Rusia bisa dan harus melindungi kepentingan dan persatuan nasional," katanya. 

Kesempatan itu juga manfaatkan Zaw Min Tun untuk menyinggung negara Barat yang mendukung kelompok oposisi Myanmar yang menentang kudeta Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021. Dia mengenang bagaimana negara-negara Barat membiayai kelompok oposisi seraya menyebutkan, krisis Ukraina saat ini disebabkan keengganan AS untuk memberikan jaminan keamanan kepada Rusia.

"Hari ini, Ukraina sepenuhnya mengikuti kebijakan dan ideologi blok negara-negara Barat. Situasi ini mengakibatkan Rusia mengajukan tuntutannya secara tepat untuk keamanannya, tapi kami melihat Amerika tidak menanggapi dan terus melakukan tindakan yang tidak menjawab solusi permasalahan. Kami melihat dampak dari semua ini sekarang," ujarnya.

Editor : Trisna Eka Adhitya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut