SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Sebanyak 4.209 pekerja di sektor Industri Hasil Tembakau (IHT) menerima Bantuan Langsung Tunai Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (BLT DBHCHT). Ribuan pekerja itu mayoritas adalah pelinting Sigaret Kretek Tangan (SKT).
Penyerahan BLT sebesar Rp1.031.145 per orang itu diberikan secara langsung oleh Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono di Fasilitas Produksi PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) Kali Rungkut di Surabaya, Rabu (3/7/2024). Adhy menuturkan, penerimaan BLT ini bisa menambah kesejahteraan para tenaga kerja di Jawa Timur melalui tambahan pendapatan.
Pada tahun ini, Pemprov Jatim memperoleh alokasi DBHCHT dari penerimaan negara sebesar Rp2,77 triliun dan sudah dianggarkan dalam APBN.
“Semoga BLT ini bisa dipakai untuk yang bermanfaat. Bisa menambah manfaat untuk kebutuhan keluarga,” katanya.
Ia melanjutkan, anggaran DBHCHT digunakan untuk pemberian bantuan di sektor kesejahteraan rakyat. Untuk tahun ini, BLT DBHCHT diberikan pada 13.469 buruh pabrik rokok di berbagai wilayah di Jatim. Untuk penyalurannya, lanjutnya, secara simbolis dilakukan mulai hari ini di wilayah Surabaya sebanyak 4.209 orang.
Mereka merupakan buruh pabrik rokok yang berasal dari empat perusahaan di wilayah Surabaya.
“Kami tentu berharap besar penyaluran BLT DBHCHT ini bisa tepat sasaran dan memberi manfaat bagi masyarakat. Sehingga ada dampak positif baik bagi buruh pabrik rokok maupun bagi keluarganya,” jelasnya.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur Restu Novi Widiani mengatakan, untuk tahun ini penerima BLT DBHCHT lebih banyak dari tahun sebelumnya. Kalau tahun 2023 penerimanya 9.259 orang dan tahun ini meningkat menjadi 13.469 orang.
“Penyaluran BLT ini tepat di bulan Juli, jadi kalau bagi ibu-ibu bulan Juli banyak sekali kebutuhan, termasuk untuk mendaftar anak sekolah. Sehingga, semoga bisa bermanfaat,” ucapnya.
Kepala Urusan Eksternal Sampoerna, Arief Triastika, mengatakan bahwa pihaknya merasa terhormat dapat menjadi tuan rumah kegiatan penyaluran BLT DBHCHT kepada karyawan pabrik rokok. Penyaluran BLT DBHCHT kepada para karyawan pelinting tentunya sangat bermanfaat untuk menunjang kesejahteraan mereka.
“Ini tentu menjadi motivasi agar kami dapat menjalankan usaha kami secara berkelanjutan di mana hal tersebut dapat menimbulkan efek berganda yang nyata bagi seluruh pemangku kepentingan di Indonesia, termasuk masyarakat luas,” katanya.
Ia melanjutkan, pihaknya mengapresiasi kepedulian Pj. Gubernur Jatim beserta jajaran pemerintah provinsi Jawa Timur kepada industri hasil tembakau, melalui kebijakan dan dukungan terhadap keberlangsungan sektor industri hasil tembakau utamanya kepada sektor padat karya SKT yang berperan penting dalam serapan tenaga kerja di seluruh industri tembakau. Pihaknya pun bangga bahwa karyawan SKT Sampoerna didominasi oleh perempuan-perempuan hebat yang mayoritas mengemban peran ganda sebagai tulang punggung keluarga.
“Syukur alhamdulillah, ibu-ibu SKT yang bekerja di sini telah mampu meningkatkan kesejahteraan keluarganya dan berhasil menyekolahkan anak-anaknya, bahkan hingga pendidikan tinggi,” ucapnya.
Bahkan, sebagai penunjang, pihaknya secara aktif memenuhi hak-hak bagi perempuan, seperti hak cuti melahirkan, menyediakan klinik, dan ruang menyusui.
“Sampoerna juga terus berupaya mewujudkan komitmen untuk mendukung kesejahteraan para karyawan, termasuk memberikan dukungan dalam hal pengembangan wirausaha para Ibu-Ibu selepas waktu bekerjanya sehingga memberi dampak ganda bagi peningkatan roda perekonomian di lingkungan sekitar,” ujarnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya