Belakangan berhembus kencang nama Dwi Astutiek yg saat ini aktif di Dewan Pakar Muslimat NU Jatim disebut sebut berpeluang menjadi kandidat calon wakil walikota mendampingi Eri Cahyadi.
Bahkan di beberapa ruas jalan di Surabaya sudah beredar banyak baliho bergambar Dwi Astutiek. Tak hanya baliho, tapi terdapat tiga titik reklame berukuran cukup besar 5x10 meter ditemukan di kaeasan jl Banyuurip, Kebun Bibit dan jl Gunungsari.
Figur Dwi Astutiek dinilai banyak pihak menjadi satu-satunya bakal calon wakil walikota Surabaya paling potensial yang diprediksi bisa mempermudah peluang menang Eri Cahyadi.
Selain menjadi representasi muslimat NU - Ormas yang dikenal dekat dengan Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, Dwi Astutiek juga dikenal memiliki jejaring politik dan sosial cukup mengakar di Surabaya.
Bukan hanya menjadi tokoh senior di muslimat NU Jatim, saat ini, ia juga menjadi Sekretaris Dewan Pendidikan Jatim, Ketua Pergunu dan Ketua Forum PAUD Jatim. Ada satu lagi organisasi sosial lainnya yang banyak menyedot perhatian kaum miskin di Surabaya.
Organisasi itu bernama Rumah Singgah Griya Pena Kharisma. Sebuah organisasi sosial yang sudah puluhan tahun menjadi pelindung, pembimbing dan pembina anak anak jalanan dan masyarakat miskin perkotaan yang hidup termarginalkan.
Rekam jejak sosial itulah yang membuat nama Dwi Astutiek mendapat banyak dukungan dari sejumlah tokoh dan elit partai, termasuk yang belkangan datang dari Emil Dardak, ( untuk Kab. Mojokerto dan Sidoarjo )
Dikonfirmasi terpisah, Dwi Astutiek membenarkan pertemuannya dengan Emil Dardak. "Ya silaturahmi biasa. Saya mengenal baik beliau dan pernah bersama sama berjuang untuk Pilgub Jatim membantu beliau yang berpasangan dengan Bu Khofifah," kata Dwi Astutiek, Rabu (26/6/2024).
Terkait peluangnya di Pilkada serentak, Peraih Doktor ilmu pengembangan Sumber Daya Manusia itu mengaku akan mengikuti arahan para senior, termasuk masukan Emil Dardak dan Khofifah Indar Parawansa.
Editor : Trisna Eka Adhitya