Khofifah berharap bantuan berupa zakat produktif menjadi semacam bantalan ekonomi bagi masyarakat yang tergolong rentan miskin, agar tidak jatuh miskin.
"Ada yang miskin, rentan miskin dan hampir miskin. Itu format yang dibuat klasifikasinya oleh TNP2K dari pusat. Yang rentan miskin ini jika tidak kita intervensi maka akan bisa jatuh miskin. Jika kita intervensi maka mereka akan lebih tahan," jelasnya.
"Saya harap ini bisa menjadi bantalan ekonomi panjenengan semua pelaku usaha ultra mikro. Walau cuma Rp 500 ribu, mudah-mudahan barokah," imbuh Khofifah.
Khofifah juga mensosialisasikan program kerjasama Pemprov Jatim bersama Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Jatim, yaitu pinjaman modal dengan bunga 3% per tahunnya. Maksimal 10 juta rupiah. Khofifah mendorong masyarakat, utamanya para pelaku Usaha Ultra Mikro dan mikro yang ingin mengembangkam usahanya untuk memanfaatkan program tersebut.
"Mulai bulan ini, akan ada program pinjaman di Bank BPR, yang setahun bunganya 3%, dengan maksimal pinjaman Rp 10jt. Sedangkan untuk selisih bunganya akan disubsidi oleh Pemprov Jatim," jelasnya.
"Keinginan kita adalah panjenengan secara bertahap dapat terhindar dari jeratan rentenir. Jadi semisal bapak dan ibu ingin meningkatakan usahanya, monggo bisa mengajukan pinjaman ke BPR," pungkas Khofifah.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, antara lain Kepala OPD Pemprov Jatim, Pimpinan BAZNAS Jatim, Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto serta jajaran forkopimda Kab. Mojokerto.
Editor : Trisna Eka Adhitya