get app
inews
Aa Read Next : Pesantren Tebuireng Jombang Sembeli 27 Ekor Sapi Kurban untuk Masyarakat

Ekspor Perdana, PT Indonesia Royal Paper di Jombang Kirim 750 Ton Karton ke Cina

Selasa, 11 Juni 2024 | 17:49 WIB
header img
PT Indonesia Royal Paper di Jombang Kirim 750 Ton Karton ke Cina. Foto iNewsMojokerto/zainul

JOMBANG, iNewsMojokerto.id - PT Indonesia Royal Paper melakukan ekspor perdana 750 ton kertas karton (card board paper) ke Cina. Pengiriman pertama produk itu berangkat dari pabrik di Daditunggal, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang. Ada 10 kontainer yang diberangkatkan hari ini, Selasa (11/6/2024).

Penjabat Bupati Jombang Sugiat bersama jajaran direksi PT Indonesia Royal Paper dan Kepala kantor Bea Cukai Kediri melepas keberangkatan pengiriman perdana produk kertas kardus itu. Hadir pula Wakil Bupati Jombang 2018-2023 Sumrambah.

"Hari ini kita akan mengekspor 10 kontainer dari rangkaian ini 750 ton. bertahap hari ini 10 kontainer, besok 10 kontainer kemudian besoknya lagi akan berlanjut sehingga minggu ini tercapai 750 ke China," kata General Manager Produksi PT Indonesia Royal Paper Surya Widada.

Ekspor perdana ditandai pemotongan rangkaian bunga melati yang dilakukan Pj Bupati Jombang Sugiat, Kepala Kantor Bea Cukai Kediri Ardiyatno, serta jajaran direksi PT Indonesia Royal Paper. Usai menggunting rangkaian bunga melati, para pejabat tersebut kemudian memecahkan kendi.

"Kertas yang dikirim adalah jenis core board paper," kata dia.

Ia menjelaskan, PT Indonesia Royal Paper selama ini memproduksi kertas core board. Ini adalah kertas berwarna coklat yang memiliki ketebalan 0,5 sentimeter atau 420 gsm (gram per square meter).

"Kalau kertas biasa itu kan hanya 70, ini sangat tebal sampai 420 gsm namanya itu. Ini dipakai untuk membuat adalah form, misalnya digunakan untuk gulungan benang, gulungan plastik, kain, serta digunakan palet berbahan kertas. Juga bisa digunakan lemari berbahan kertas. Karena sangat tebal," katanya.

Menurut Surya, potensi ekspor kertas itu sangat besar. Oleh sebab itu, selain China pihaknya juga menjajaki pasar Vietnam, Thailand, bahkan pihaknya juga sudah mengirim contoh kertas ke Korea.

"Kita sudah mengirim sampel ini ke korea, jadi potensi ekspor sangat besar," ujarnya.

Dikatakan dia, Kapasitas produksi PT Indonesia Royal Paper mencapai 15 ribu ton per bulan. Adapun bahan baku produksi kertas tersebut dari lokal. Yakni, daur ulang karton bekas yang berasal dari lapak barang bekas. "Bahan baku kita mendapat dari lokal kadar ulang karton-karton bekas," ucapnya.

Kepala Kantor Bea Cukai Kediri Ardiyatno berharap pabrik kertas kardus itu mampu bersaing di pasar global dan memberikan efek positif bagi lingkungan sekitar. Mulai serapan tenaga kerja hingga efek lainnya. Semisal tumbuhnya kos-kosan dan sektor transportasi.

"PT Indonesia Royal Paper  mendapatkan fasilitas sebagai pengusaha kawasan berikat. Yakni mendapatkan fasilitas kemudahan penangguhan bea masuk dan pajak dalam rangka impor. Makanya kami berharap PT IRP mampu bersaing di pasar global," katanya.

Sementara, Pj Bupati Jombang Sugiat mengapresiasi ekspor perdana tersebut. Pihaknya terus mendorong agar kawasan industri di Jombang terus tumbuh dan berkembang. Karena dengan perkembangan industri bisa menekan angka pengangguran. Jika pengangguran berkurang, maka kesejahteraan masyarakat akan meningkat.

"Kami undang investor lain untuk menanamkan modalnya di Jombang. Karena kami memiliki Kawasan industri di utara Sungai Brantas," katanya.

Sugiat menambahkan, dengan adanya ekspor perdana tersebut PT Indonesia Royal Paper (IRP) sudah menguasai pasar, domestik maupun luar luar negeri. Yang lebih membanggakan menggunakan tenaga kerja lokal dan bahan baku lokal.

"Ini sangat bagus untuk menyerap tenaga kerja Jombang. Juga untuk mengatasi masalah sampah. Karena bahan baku yang digunakan adalah daur ulang kertas," ujarnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut