Farida mengaku, sebelum Pandemi Covid-19, dari 1 buah saja seperti pisang, ia mampu menjual hampir 30 tundun dalam satu malam. Sekarang 10 tundun saja berat buatnya, belum lagi dobel parkir yang membuat pembeli malas masuk ke area pasar
"Banyak pembeli yang komen masuknya sudah pakai karcis kok kedalam pakai karcis lagi. Jadi kalau ada yang mau beli sedikit males kesini, mending ke pasar yang kecil-kecil itu," tandasnya.
Hal yang sama juga diungkapkan, salah satu pembeli, sebut saja Anwar, tiga tahun menjadi langganan, tak ada perubahan signifikan yang terjadi di pasar tersebut, malahan setiap hari malah makin kotor dan rusak. Salah satunya jalan lalu-lintas kendaraan.
Menurut dia, Pasar Mangga Dua dari sisi penataan lintasan sangat buruk. Jalur lintasan yang semestinya dilalui satu jalur, menjadi rancu saat kendaraan membobol arah.
Akibatnya jalan yang hanya sekitar 2 meter itu seringkali macet di tengah jalan akibat kendaraan masuk. Sempitnya jalan membuat akses masuk cukup terganggu. Belum lagi saat hujan, Anwar menyebut, Pasar Mangga Dua memiliki banyak 'kubangan bebek'.
Editor : Trisna Eka Adhitya