SURABAYA - Kasus flu Singapura di Surabaya mengundang keprihatinan DPRD Jawa Timur (Jatim). Mereka berharap dinas terkait segera bertindak cepat, sehingga penyakit akibat virus berbahaya itu tidak terus menyebar.
Ketua Komisi E DPRD Jatim, Wara Sundari Renny Pramana mengatakan, kasus flu Singapura terus mengalami lonjakan. Bahkan, di Surabaya jumlahnya sudah mencapai puluhan.
"Dinkes harus gercep (gerak cepat). Karena flu Singapura atau Influensa type A sangat mudah menular," katanya.
Wara mengatakan, ada beberapa kasus pascaLebaran, utamanya anak-anak diawali dengan demam 1-3 hari. Di samping itu muncul luka dimulut disertai ruam pada tangan dan kaki pada anak-anak.
"Kita harus waspada karena penularannya sangat cepat bisa dikategorikan penyakit pernafasan yang sangat menular," ujarnya.
Maka, lanjut Renny, edukasi masif dari pihak pemerintah, khususnya dinkes sangat penting. Anak-anak pun diminta rutin mencuci tangan dengan sabun.
"Ajarkan anak cara menjaga kebersihan dengan tidak memasukkan apapun ke mulut sebelum tangan bersih dan masker juga perlu dikenakan kembali untuk bagian dari proteksi diri," katanya.
Renny pun mengaku telah mengetahui betul penyebaran virus flu singapura ini. "Yang saya pahami virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti air liur, air ludah, tinja, dan cairan lepuh yg muncul pada kulit," katanya.
Oleh karenanya, Renny mendesak Dinkes Jatim maupun Dinkes di Kabupaten/Kota melalukan aksi nyata dalam membantu masyarakat yang kini mulai resah akan adanya flu Singapura.
"Kami mendesak Dinkes melakukan edukasi massal tentang kebersihan, termasuk cuci tangan dengan sabun secara rutin. Orang tua juga diminta mengajarkan anak-anak cara menjaga kebersihan," imbuh perempuan yang juga Bendahara DPD PDI-P Jatim ini.
Dengan respons yang cepat dan memberikan kesadaran bagi masyarakat, pihaknya berharap Dinkes dapat mengendalikan penyebaran flu Singapura. "Upaya kolektif ini menjadi kunci dalam menangani kasus penyakit pernapasan yang mengkhawatirkan," katanya.
Diketahui, sebanyak 61 kasus penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD) atau flu Singapura ditemukan di Surabaya. Masyarakat diminta memeriksakan diri setelah mudik ke kampung halaman.
Kadinkes Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, sebanyak 61 kasus flu Singapura tersebut ditemukan sejak Januari 2024 ketika sejumlah pasien melakukan pemeriksaan.
"Teridentifikasi berdasarkan wawancara medis dan hasil pemeriksaan fisik dari gejala atau keluhan pasien bulan Januari hingga 16 April 2024," tuturnya.
Editor : Arif Ardliyanto