Perlu diketahui, Pemkot Mojokerto saat ini mengusung Kota Mojokerto sebagai Kota Pariwisata berbasis sejarah dan budaya. Salah satu daya tarik yang tengah dibangun adalah TBM (Taman Bahari Majapahit) dengan memanfaatkan aliran Sungai Ngotok, untuk mendukung KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) Majapahit di Trowulan.
Sehingga kebersihan dan kelestarian daerah aliran sungai tersebut memiliki peran penting. Tidak hanya dalam upaya mencegah bencana, melainkan juga meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Mojokerto.
"Ada masanya kita semua akan selesai tugas di dunia ini dan kita akan mewariskan Kota Mojokerto kepada generasi setalah kita. Maka mari kita wariskan kota Mojokerto ini sebagai kota yang nyaman, kota yang lestari untuk anak-cucu kita kedepan," pungkasnya.
Pihaknya pun berharap, relawan juga aktif memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Terutama mengenai bagaimana tindakan yang harus dilakukan atau mitigasi apabila sewaktu-waktu terjadi bencana di lingkungan/ wilayah masing-masing.
Jambore ini diikuti oleh relawan yang terdiri dari unsur Tagana (Taruna Siaga Bencana) dan KSB (Kelompk Siaga Bencana) Gajah Mada Gunung Gedangan. Serta bersinergi dengan sejumlah anggota Pramuka dari tingkat SD, SMP dan SMA di Kota Mojokerto.
Editor : Trisna Eka Adhitya