Selama ini topik rempah umumnya dibaca dalam bingkai studi sejarah dan gastronomi. Namun, dalam temuan Ida beserta tim, karya puisi memegang peranan penting terkait penyebaran mitos dan pemujaan akan rempah di seluruh dunia.
Ida menyebut bahwa hal ini menarik didiskusikan dalam lingkup studi kenusantaraan sebab rempah adalah salah satu ikon historis yang berpengaruh besar di wilayah-wilayah negara ASEAN. Khususnya dalam upaya melihat relasi konkret puisi dengan ruang sosial.
Topik lain yang juga dibawakan oleh tim peneliti Unair adalah mengenai gambaran orang-orang Tionghoa peranakan dalam karya sastra yang terbit di seri majalah Penghidoepan yang terbit di Surabaya pada 1930-an.
Makalah yang dipresentasikan oleh Dr. Adi Setijowati, staf pengajar sekaligus Ketua Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia FIB UA tersebut mengulas peran orang-orang Tionghoa peranakan dalam aktivitas bersastra di Surabaya pada masa sebelum kemerdekaan.
"Beberapa makalah Tim Unair itu juga ditulis berkolaborasi dengan peneliti dari instansi lain. Misalnya makalah tentang upacara pernikahan Minangkabau, itu kolaborasi peneliti dari Unair dengan peneliti dari Perpusnas," tambah Ida.
Kegiatan seminar yang melibatkan para akademisi sastra dan budaya ini akan ditutup pada Kamis (24/8/2023) dengan acara seremonial sederhana dan pemilihan penyaji makalah terbaik.
Editor : Trisna Eka Adhitya