Makanan yang disediakan dilaporkan busuk. Padahal, panitia juga tidak menyediakan fasilitas dapur mandiri yang memadai.
Hal ini menimbulkan kecurigaan terkait alokasi dana yang kabarnya bernilai 100 miliar won atau setara 1.1 triliun rupiah. Ditambah lagi, persiapan acara telah dimulai setidaknya 6 tahun sejak keputusan Konferensi Pramuka Dunia 2017.
Jamboree Site – Saemangeum ini sebenarnya digelar di sebuah perkemahan yang baru dibangun di Saemangeum. Area seluas 8,8 kilometer persegi dengan lapangan terbesar memiliki lebar 6,1 kilometer dan panjang 1,8 kilometer.
Area ini disebut representatif sebab berada di samping Pantai Barat dekat Taman Nasional Byeonsanbando, perkemahan Jambore yang sangat besar dan dianugerahi lingkungan alam yang kaya.
Namun, dengan pertimbangan kondisi cuaca yang terjadi di Korea Selatan akhir-akhir ini, para peserta menyesalkan mengapa panitia keukeuh tidak berpindah lokasi.
Acara Jambore Pramuka Dunia ke-25 diperkirakan dihadiri oleh 43.000 peserta dari seluruh dunia. Sementara itu, saat berita ini dilaporkan, baru setengah jumlah peserta yang datang.
Editor : Trisna Eka Adhitya