MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Wilayah yang kini dikenal dengan nama Lumajang dulunya merupakan bagian penting dari Kerajaan Majapahit. Lumajang atau yang dulu dikenal dengan ejaan Lamajang tidak dapat disisihkan dari kisah awal kejayaan Majapahit.
Lamajang adalah hasil pembagian wilayah kerajaan Majapahit yang dilakukan Prabu Wijaya setelah pengangkatannya sebagai raja. Lamajang dapat disebut sebagai hadiah terima kasih Sang Prabu kepada Arya Wiraraja, penguasa Madura di Sumenep.
Arya Wiraraja merupakan sosok yang membantu perjuangan Prabu Wijaya sewaktu mendirikan kerajaan. Khususnya dalam masa melumpuhkan Kadiri dan pasukan Tartar.
Prabu Wijaya menjanjikan kepada Arya Wiraraja sebagian wilayah Majapahit jika nanti usaha-usahanya menemu hasil. Hal ini ia lakukan sebagai ungkapan rasa terima kasih sebab sedemikian besarnya bantuan yang diberikan Arya Wiraraja.
Perjanjian tersebut kini dapat ditelusuri lewat catatan naskah Pararaton. Dalam kitab ini terdapat ilustrasi dialog Prabu Wijaya dan Arya Wiraraja yang berbunyi sebagai berikut:
Andikanira Raden: "Bapak Wiraraja, tan sipi gunge hutangisun ingsira, munkatekan sadyanisun, isun parone tembe Bhumi Jawa, siraamuktia sapalih, isun sapalih."
Aturira Wiraraja; "sawadinipun, pukulan lamun pakanira jumenenga ratu."
Artinya:
Berkata Raden (Wijaya): "Bapak Wiraraja, tidak sedikit besar hutang saya kepadamu, kalau tercapai maksud saya, saya paro besok Pulau Jawa, engkau pimpinlah yang separuh, aku separuh."
Menjawab Wiraraja: "Terserah, Tuanku, apabila Tuanku hendak menduduki tahta."
Prabu Wijaya dikenal sebagai raja yang menjaga janjinya. Saat wilayah kerajaan berhasil didirikan dan Prabu Wijaya naik tahta, ia pun memenuhi janji kepada Arya Wiraraja.
Prabu Wijaya membagi wilayah Majapahit di Pulau Jawa menjadi dua. Di bagian Barat merupakan wilayah utama Majapahit yang berpusat di Trowulan.
Sementara itu, di bagian Timur terus ke arah Selatan adalah wilayah yang diserahkan Prabu Wijaya kepada Wiraraja. Pusat kepemimpinan wilayah ini adalah Lamajang atau yang kini dikenal sebagai Lumajang.
Dalam Kidung Harsa Wijaya, tercatat jarak kepemimpinan Arya Wiraraja di Lamajang hanya selisih satu tahun sejak Prabu Wijaya naik tahta tahun 1294.
Editor : Trisna Eka Adhitya