MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Bela diri Kali Majapahit memang tidak salah jika mengingatkan pada kerajaan terbesar di Nusantara abad 13, kerajaan Majapahit. Apakah Kali Majapahit dan kerajaan Majapahit berhubungan?
Usut punya usut, para sejarawan telah mengidentifikasi benar bahwa Kali Majapahit merupakan salah satu warisan bela diri dari Kerajaan Majapahit.
Sebagai sebuah kerajaan besar, tidak mengherankan jika Majapahit diyakini memiliki tradisi beladiri yang kuat. Bagi masyarakat Indonesia, seni bela diri sudah menjadi bagian dari kehidupan.
Jejak seni bela diri Majapahit diyakini ikut menyebar bersama pengaruh kerajaan ini. Uniknya, justru di negeri Filipinalah seni bela diri Majapahit menemukan jalan untuk tetap lestari.
Dikutip dari pernyataan Agus Munandar dalam wawancara bersama Historia, penyebaran Kali Majapahit ke tanah Filipina bisa ditelusuri dari jejak Kebo Anabrang. Kebo Anabrang merupakan laksamana Singhasari yang dikirim Raja Kertanegara (Raja terakhir Singhasari) saat Ekspedisi Pamalayu.
Sepeninggal Raja Kertanegara, Kebo Anabrang melayani Prabu Wijaya. Kebo Anabrang menjadi salah satu prajurit unggulan Prabu Wijaya.
Kebo Anabrang ditugaskan Prabu Wijaya untuk mengalahkan Ronggolawe. Meski berhasil mengalahkan Ronggolawe, pada akhirnya Kebo Anabrang menemu ajal di tangan Lembu Sora, paman Ronggolawe.
Menurut Agus, sebelum kematiannya Anabrang sempat menurunkan beladiri Kali Majapahit kepada keturunannya, Mahisa Teruna atau Adityawarman. Saat itu. Teruna adalah penguasa Kerajaan Malayapura yang beribukota di Dharmasraya.
Kemungkinan besar, itulah awal mula beladiri khas pasukan elit Majapahit menyebar sampai ke Mindanao, Filipina.
Namun, hingga kini memang belum ditemukan kitab atau catatan lain terkait penyebaran Kali Majapahit. Sementara itu, di Indonesia, Kali Majapahit justru hilang bersama keruntuhan Majapahit.
Editor : Trisna Eka Adhitya