Kiai Asep menerangkan, berbagai prestasi nasional dan internasional telah dicapainya. Diantaranya adalah Tahun 2017, Amanatul Ummah menerima penghargaaan menjadi sekolah paling favorit di Indonesia, Tahun 2018 meraih penghargaan sebagai sekolah yang sistem pengajarannya paling baik di Indonesia, Tahun 2019 sebagai pondok pesantren modern inspiratif terbaik di Indonesia, serta kelulusan MBI Amanatul Ummah banyak diterima di universitas terkemuka luar negeri dan dalam negeri.
"Amanatul Ummah, juga ada sekolah yang hanya ditempuh 2 tahun yaitu sekolah SKS (dulu sekolah akselarasi) untuk SMP dan SMA. Setelah itu, dapat melanjutkan diperguruan terkemuka didunia seperti, Jerman, Perancis, Inggris, Rusia dan timur tengah tidak usah tes (karena disamakan). Juga ada SMPBP (SMP Basis Penghafal Alquran) dilanjut ke SMA BP untuk SMA BP akan mendapat Golden Tiket untuk melanjutkan perguruan tinggi Unair, ITB, UGM, UI," terangnya.
Sementara itu, Rahmat selaku koordinator panitia Olimpiade Sains Amanatul Ummah mengatakan, olimpiade sains ini merupakan olimpiade pertama yang kembali diadakan Ponpes Ammanatul Ummah setelah pandemi Covid-19. Sebelum pandemi, kegiatan serupa telah sering diadakan Ponpes dengan segudang prestasi ini.
ribuan pelajar mengikuti olimpiade sains yang digelar Ponpes Amanatul Ummah, Minggu (19/2/2023). (Foto: istimewa)
Untuk peserta olimpiade sains ini diikuti 1.500 siswa di tingkat SD dan MI. Sedangkan pelaksanaan olimpiade sains di tingkat SMP dan MTS akan digelar minggu depan, dan tingkat SMA, MA dan SMK digelar dua minggu lagi.
"Hadiah pertama, menerima 3 juta, juara kedua 2.500.000," dan juara ke 3 sampai 6 sebesar 1.500.000,- serta @100 hadiah hiburan bagi para peserta lomba," katanya.
Editor : Trisna Eka Adhitya