Wanita Bangsawan Tidak Berpenutup Dada, Ini Gambaran Pakaian Zaman Majapahit

Pakaian Sri Tanjung tampak dengan kain panjang dari bawah payudara sampai batas pergelangan kaki. Pada bagian perut kain tersebut diikat dengan sebuah sabuk dari Kain yang ujungnya dibentuk selendang dan di beri
wironan.
Meski relief sudah tidak sempurna, masih dapat dijejaki gelang pada kedua tangan dengan
bentuk bulatan dan kalung tebal pada leher dengan hiasan. Pakaian ini tampak lebih semarak dibanding pakaian pendeta.
"Perbedaan mencolok dengan pendeta adalah cara memakai kain, yakni bagian atas (payudara) terbuka tidak ditutupi dengan kain," ungkap Hari dalam artikelnya.
Menurut Hari, penggambaran tokoh Sri Tanjung ini dapat memberi petunjuk.
"Mungkin gaya berbusana tersebut pada masa abad XIV merupakan 'trend 'populer di kalangan bangsawan. Seperti kita ketahui, model/ trend diharapkan oleh pemakainya supaya berpenampilan lebih menarik dan menjadi perhatian orang," pungkas Hari.
Meski demikian, data pada Candi Kendalisodo yang dibangun sekitar abad 16 tampak lebih tertutup. Gaya busana yang dipakai oleh tokoh wanitanya, kain mulai dari atas dada (payudara tertutup) sampai batas pergelangan kaki.
Editor : Trisna Eka Adhitya