get app
inews
Aa Read Next : Gadai Tanah di Zaman Majapahit Begini Aturannya

Wanita Bangsawan Tidak Berpenutup Dada, Ini Gambaran Pakaian Zaman Majapahit

Kamis, 15 Desember 2022 | 11:00 WIB
header img
Kanan: relief Candi Penataran. Kiri: relief Canti Kendalisodo. (Foto: Hari Lelono)

MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Busana pada era Majapahit adalah satu topik menarik tersendiri. Pakaian zaman Majapahit juga salah satu produk budaya yang tidak lepas dari nilai etika dan estetika masa itu.

Sumber mengenai gambaran busana era Majapahit adalah relief-relief pada dinding candi. Selain menunjukkan cerita tertentu, relief-relief ini merupakan potret kehidupan di masa itu. 

Meski selalu ada kemungkinan interpretasi lain, telah banyak sejarawan maupun arkeolog yang menjadikan relief candi sebagai sumber data untuk mengungkap gambaran kehidupan masyarakat Majapahit. Salah satunya adalah kajian Hari Lelono dalam tulisannya yang berjudul Busana Bangsawan Dan Pendeta Wanita Pada Masa Majapahit: Kajian Berdasarkan Relief-Relief Candi. 

Dalam tulisan tersebut Hari mengambil sampel relief dari Candi Pendopo (Penataran) dan Candi Kendalisodo. Di kedua candi tersebut terdapat beberapa figur wanita dengan tampilan busana yang berbeda. 

Pada candi Panataran, sebuah relief menunjukkan pertapa wanita memakai kain dengan motif wajik. Candi yang mengabadikan kisah Sri Tanjung ini menunjukkan Sri Tanjung sedang melakukan perjalanan dengan diiring seorang wanita.

 

Pakaian Sri Tanjung tampak dengan kain panjang dari bawah payudara sampai batas pergelangan kaki. Pada bagian perut kain tersebut diikat dengan sebuah sabuk dari Kain yang ujungnya dibentuk selendang dan di beri 
wironan. 

Meski relief sudah tidak sempurna, masih dapat dijejaki gelang pada kedua tangan dengan 
bentuk bulatan dan kalung tebal pada leher dengan hiasan. Pakaian ini tampak lebih semarak dibanding pakaian pendeta. 

"Perbedaan mencolok dengan pendeta adalah cara memakai kain, yakni bagian atas (payudara) terbuka tidak ditutupi dengan kain," ungkap Hari dalam artikelnya. 

Menurut Hari, penggambaran tokoh Sri Tanjung ini dapat memberi petunjuk. 

"Mungkin gaya berbusana tersebut pada masa abad XIV merupakan 'trend 'populer di kalangan bangsawan. Seperti kita ketahui, model/ trend diharapkan oleh pemakainya supaya berpenampilan lebih menarik dan menjadi perhatian orang," pungkas Hari. 

Meski demikian, data pada Candi Kendalisodo yang dibangun sekitar abad 16 tampak lebih tertutup. Gaya busana yang dipakai oleh tokoh wanitanya, kain mulai dari atas dada (payudara tertutup) sampai batas pergelangan kaki.

Editor : Trisna Eka Adhitya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut