Jalan perempuan bereusia 45 tahun ini untuk menjadi pemimpin perempuan pertama di perusahaan pertambangan Indonesia berakar dari belajar akuntansi dan bisnis, bukan geologi. Dia memiliki gelar sarjana dari Universitas Indonesia serta M.B.A. dari program bersama UCLA Anderson School of Management dan National University of Singapore.
Febriani dipekerjakan oleh PricewaterhouseCoopers untuk klien energi dan pertambangan.
"Saya tidak memilihnya sejak awal, tetapi saya memilih untuk tetap tinggal. Saya telah berkecimpung di industri yang luar biasa ini selama 15 tahun," kata dia.
Di Vale, Febriany menghabiskan 2,5 tahun di Brisbane, Australia, di mana dia mengawasi operasi di Afrika, Jepang, Indonesia, Taiwan, dan China daratan. Sebelum menjabat posisinya saat ini, dia adalah chief financial officer Vale Indonesia dan kemudian menduduki wakil CEO.
Perusahaan pada tahun lalu melaporkan membukukan pendapatan 953 juta dolar AS, melonjak 24 persen dari tahun sebelumnya. Sementara laba bersih berlipat ganda menjadi 165 juta dolar AS.
Editor : Trisna Eka Adhitya