Perempuan berusia 64 tahun ini menjadi dokter kepala di sebuah pusat kesehatan masyarakat di Sumatera Utara pada 1987, sebelum bergabung dengan Rumah Sakit Umum Pematang Siantar sebagai dokter umum pada 2000. Satu dekade kemudian, dia ikut mendirikan Murni Sadar, yang sekarang menjadi jaringan enam rumah sakit, dengan tujuan menawarkan pengobatan khusus untuk kanker dan penyakit jantung.
Salah satu pendiri lainnya termasuk kakak laki-lakinya Ganda, adik perempuan Bertha dan Thio Ida, serta keponakan perempuan Jacqueline Sitorus, menurut prospektus perusahaan IPO. Jacqueline adalah putri dari adik laki-laki Mutiara, Martua Sitorus, seorang konglomerat Indonesia yang bersama keluarganya memiliki usaha di bidang kelapa sawit, properti, dan pembuatan semen.
"Sebelum orang tua saya meninggal, saya lelah membawa mereka keliling dunia selama dua tahun, mencari obat terbaik. Saya menemukan bahwa ada kebutuhan akan rumah sakit kanker di Indonesia, sehingga pasien tidak perlu pergi ke luar negeri untuk mendapatkan pengobatan," kata Mutiara dalam wawancara pertamanya pada September lalu di kantornya, di Rumah Sakit Murni Teguh Sudirman Jakarta.
2. Febriany Eddy
Febriany adalah salah satu dari sekelompok kecil perempuan di seluruh dunia yang memimpin operasi pertambangan besar. Tahun lalu, dia ditunjuk sebagai presiden direktur dan CEO dari perusahaan tambang nikel Vale Indonesia, yang mayoritas sahamnya dimiliki produsen terbesar dunia, Vale yang berbasis di Brasil.
Editor : Trisna Eka Adhitya