“Sebenarnya mereka tidak ingin pergi berperang, tetapi mereka tidak punya pilihan,” ujar salah satu jenderal, Abdul Raof Arghandiwal.
Deportasi pulang ke negara asal menjadi alasan kuat untuk hal itu. Pasalnya, jika mereka dideportasi, maka hampir dipastikan nyawa mereka akan melayang di tangan taliban.
Arghandiwal mengungkapkan, perekrutan mantan pasukan khusus Afghanistan ini dipimpin oleh pasukan bayaran Rusia Wagner Group. Panglima militer Afghanistan terakhir sebelum Taliban mengambil alih, Jenderal Hibatullah Alizai mengatakan, upaya perekrutan mantan pasukan khusus itu juga dibantu oleh mantan komandan pasukan khusus Afghanistan yang tinggal di Rusia.
Menurut laporan kongres GOP pada Agustus lalu secara khusus memberikan warning tentang bahaya bahwa pasukan komando Afghanistan dilatih oleh US Navy SEAL dan Army Green Baret, dapat memberikan informasi tentang taktik AS kepada kelompok Negara Islam, Iran serta Rusia atau berjuang untuk mereka.
Pensiunan perwira CIA yang bertugas di Afghanistan, Michael Mulroy megatakan pasukan komando Afghanistan adalah pejuang yang terampil dan sangat ganas.
Editor : Trisna Eka Adhitya