MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Candi Sumur Gantung adalah salah satu situs menarik yang menyimpan kisah unik dalam sejarah kehidupan masyarakat Majapahit. Kisah unik ini bahkan mirip-mirip dengan kisah pendirian Candi Rorojonggrang.
Candi Sumur Gantung terletak di Desa Berat Wetan, Kecamatan Gedeg, Mojokerto. Bentuk candi ini sendiri sudah unik. Tampakan luarnya berupa tumpukan batu bata setinggi 3 meter seperti sebuah gundukan bukit kecil.
Di ujung atau puncak gundukan inilah terdapat sebuah lubang atau sumur. Masyarakat menyebutnya dengan Candi Sumur Gantung.
Lubang Sumur Gantung berbentuk persegi dengan panjang sisi 120 cm. Pada tahun 1940-an, sumur ini masih mengeluarkan air. Sayangnya, sekarang sudah kering.
Kisah keberadaan sumur ini berkaitan dengan sebuah cerita rakyat yang sangat menarik. Yaitu kisah putri dari Adipati Bulun yang cantik jelita dan seorang petinggi istana yang berniat mempersuntingnya.
Layaknya Roro Jonggrang yang mengajukan syarat berat kepada Bandung Bondowoso, sang Putri ini pun berkehendak mengajukan syarat kepada siapapun yang berniat mempersuntingnya.
Saat petinggi istana tersebut mengajukan lamaran, disebutkanlah syarat itu. Barang siapa berniat menikahi putri Adipati Bulun, ia mesti membangun sumur yang airnya lebih tinggi dari permukaan sumber air dan permukaan sungai.
Kecantikan putri ini sangat tersohor dan amat jatuh hatilah sang petinggi istana itu. Syarat berat ini pun ia penuhi.
Demi memenangkan cinta sang putri, sang petinggi istana yang tidak diketahui namanya ini memerintahkan pembuatan sumur yang dikelilingi pohon besar. Sumur ini kemudian diberi nama Sumur Gantung sebab letaknya di atas.
Menurut temuan, sumur ini memang terbukti pernah mengeluarkan air. Oleh karena itu, para peneliti menyimpulkan bahwa di kala itu masyarakat Majapahit telah mengenal teknologi sumur artesis atau minimal sumur resapan.
Hingga kini kisah cinta sang puteri dan petinggi istana itu abadi meski sumur ini sudah tidak mengeluarkan air lagi. Para pembaca bisa berkunjung ke Candi Sumur Gantung sebagai tujuan wisata akhir pekan.
Editor : Trisna Eka Adhitya