Layaknya Roro Jonggrang yang mengajukan syarat berat kepada Bandung Bondowoso, sang Putri ini pun berkehendak mengajukan syarat kepada siapapun yang berniat mempersuntingnya.
Saat petinggi istana tersebut mengajukan lamaran, disebutkanlah syarat itu. Barang siapa berniat menikahi putri Adipati Bulun, ia mesti membangun sumur yang airnya lebih tinggi dari permukaan sumber air dan permukaan sungai.
Kecantikan putri ini sangat tersohor dan amat jatuh hatilah sang petinggi istana itu. Syarat berat ini pun ia penuhi.
Demi memenangkan cinta sang putri, sang petinggi istana yang tidak diketahui namanya ini memerintahkan pembuatan sumur yang dikelilingi pohon besar. Sumur ini kemudian diberi nama Sumur Gantung sebab letaknya di atas.
Menurut temuan, sumur ini memang terbukti pernah mengeluarkan air. Oleh karena itu, para peneliti menyimpulkan bahwa di kala itu masyarakat Majapahit telah mengenal teknologi sumur artesis atau minimal sumur resapan.
Hingga kini kisah cinta sang puteri dan petinggi istana itu abadi meski sumur ini sudah tidak mengeluarkan air lagi. Para pembaca bisa berkunjung ke Candi Sumur Gantung sebagai tujuan wisata akhir pekan.
Editor : Trisna Eka Adhitya