MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Pelebaran jalan Empu Nala sudah dimulai sejak bulan April. Pelebaran ini dilakukan dengan cara menutup sungai menggunakan box geter.
Menariknya, jika biasanya menggunakan tiang pancang beton sebagai penyangga box geter, tetapi proyek dengan anggaran lebih dari Rp 100 miliar ini justru menggunakan tiang pancang bambu.
Kepala Dinas PUPR Kota Mojokerto Mashudi didampingi Kabid Bina Marga Endah Supriyani menjelaskan, semula konsultan perencana merencanakan menggunakan tiang pancang beton sebagai pondasi penyangga box geter. “Rencananya setiap box geter ditopang dua tiang pancang dengan kedalaman tiang pancang 4 meter,” ujarnya, Jumat (19/8/2022)
Namun, setelah dilakukan uji kedalaman tanah tras, ternyata di sebelah barat kedalaman tanah trasnya 7 - 8 meter. “Dengan 2 tiang pancang yang panjangnya hanya 4 meter, dikhawatirkan akan gagal konstruksi,” tuturnya.
Akhirnya perencanaan di-review bersama tenaga ahli dari ITS. “Akhirnya alternatifnya menggunakan tiang pancang bambu sebagai pondasi penyangga box geter. Satu box geter ditopang 12 batang bambu,” jelasnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya