MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Masalah pengelolaan sampah menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto. Untuk mengatasi masalah itu, Pemkot Mojokerto pun menggandeng salah satu perusahaan rintisan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto M. Ali Kuncoro mengatakan, pihaknya kini menggandeng perusahaan rintosan bernama Rekosistem untuk mengelola sampah.
“Berbicara persoalan pengeloaan sampah memang kompleks. Hal ini tidak terlepas dari fakta bahwa masih kurangnya kesadaran masyarakat. Penandatangan kerjasama strategis antara Pemerintah, sektor swasta dan Rekosistem adalah perjalanan kami menuju pengelolaan sampah yang lebih efektif dan ramah lingkungan di Kota Mojokerto,” ucap Pejabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro.
Data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2022 melaporkan Jawa Timur berada pada posisi kedua di Indonesia sebagai penghasil sampah terbesar dengan total produksi 5 juta ton. Sementara Kota Mojokerto menghasilkan sampah hingga 82 ton per hari serta Kecamatan Magersari menjadi penyumbang sampah terbesar.
Dengan demikian perlu langkah konkret untuk mengelola sampah pada level lokal. Salah satu perusahaan rintisan (start up) Rekosistem akan mengelola Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Magersari. Rekosistem nantinya menerima sampah dari kawasan kota, lalu dilakukan pemilahan, pendataan serta pemulihan material dengan pendekatan ekonomi sirkular.
Editor : Trisna Eka Adhitya