Nama Sabdo Palon barangkali telah populer di kalangan masyarakat sebagai sosok penasihat Prabu Brawijaya V, raja terakhir Majapahit. Sabdo Palon adalah sosok yang diyakini mendampingi raja di saat-saat akhir menjelang Majapahit runtuh.
Sosok ini dikenal sebagai seorang pendamping yang bijaksana. Selama bertugas sebagai orang kepercayaan raja, ia bersama seorang abdi lainnya, Naya Genggong, dengan setia memberikan masukan demi kebaikan kerajaan dan rakyat Majapahit.
Nama Sabdo Palon dan Naya Genggong kemungkinan bukanlah nama asli. Nama tersebut diyakini sebagai gelar yang diberikan raja Majapahit sesuai dengan karakter tugas yang diemban. Dalam Serat Darmogandul, Sabda Palon diartikan sebagaimana namanya.
Kata"sabdo” merujuk pada sabda atau dimaknai sebagai masukan atau ajaran. Kata “palon” berarti pengancing atau pengunci kebenaran yang bergema dalam ruang semesta.
Dengan demikian Sabdo Palon bisa dimaknai sebagai orang yang bertugas memberi kunci ajaran di jagat semesta. Betapa pentingnya peran sosok ini Sabdo Palon dalam penelitian Antropolog Paul Stange tahun 1988 disebut identik dengan Semar dalam lakon Mahabharata versi Jawa.
Editor : Trisna Eka Adhitya