MOJOKERTO, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto bersama segenap jajaran DPRD, Forkopimda, sejumlah organisasi masyarakat, serta pihak swasta berkomitmen untuk mewujudkan zero stunting di Kota Mojokerto. Komitmen ini diwujudkan dengan cara melakukan deklarasi dalam Forum Rembug Percepatan Penurunan Stunting yang digelar di Pendopo Sabha Mandala Madya Pemkot Mojokerto, Rabu (20/7/2022).
Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari menegaskan bahwa deklarasi tersebut mengandung konsekuensi. Bahwa komitmen dan berkolaborasi dari unsur pemerintah, seluruh stake holder dan masyarakat memiliki andil untuk mengupayakan percepatan penurunan stunting sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing.
"Ini tentu akan dituangkan dalam bentuk sebuah rencana aksi bersama-sama yang dibreakdown berdasarkan tugas dan fungsi kita masing-masing. Apa, siapa, harus berbuat apa dalam hal ini," ungkap sosok yang akrab disapa Ning Ita ini.
Cara kerja yang demikian, oleh Ning Ita disebut sebagai sebuah program keroyokan. Ia meyakini bahwa hal tersebut akan membuat tujuan lebih cepat tercapai dari pada dilakukan masing-masing.
Di tahun 2021, berdasarkan SSGI (Studi Status Gizi Indonesia), prevalensi stunting di Kota Mojokerto berada di angka 6,9. Angka tersebut merupakan terendah di Jawa Timur dan ke-2 di tingkat nasional.
Editor : Trisna Eka Adhitya