MOJOKERTO, iNews.id - Perbedaan cinta dan sayang seringkali sulit dipahami. Psikologi pun menyebutkan bahwa perasaan manusia memang berlapis-lapis.
Ilmu psikologi pun memiliki penjelasan tersendiri apa perbedaan antara perasaan cinta dan sayang. Banyak ahli memberikan uraian mengenai definisi serta batasan antara cinta dan sayang.
Berikut ini Tim iNews merangkum dari sejumlah pendapat apa saja perbedaan cinta dan sayang. Mungkinkah orang mengenali perbedaan perasaan tersebut?
Benarkah cinta dan sayang itu berbeda?
Psikologi sepakat bahwa dalam banyak situasi perasaan cinta dan sayang itu berbeda. Dua pengalaman perasaan ini bisa dirasakan oleh seseorang dalam waktu bersamaan.
Apa definisi cinta dan sayang menurut psikologi?
Dikutip dari laman Verywell Mind, ada banyak teori tentang emosi manusia khususnya cinta. Setiap teori saling melengkapi terkait pengetahuan manusia tentang diri sendiri.
Ternyata, para ahli mendefinisikan rasa sayang sebagai perasaan yang bisa timbul kepada siapapun dan apapun. Seseorang bisa menyayangi keluarga, teman, hewan peliharaan, bahkan boneka atau mainan.
Hal ini sedikit berbeda pada perasaan sayang terhadap pasangan. Rasa sayang pada pasangan ditimbulkan oleh minat romantis. Minat romantis inilah yang disebut cinta.
Lalu apa itu cinta?
Cinta memiliki perwujudan yang lebih intens. Perasaan ini bisa mencakup keintiman dan kontak fisik. Cinta adalah respons alami dari hasrat atau keinginan untuk menunjukan kepedulian, perhatian, empati, dan rasa ingin melindungi sesuatu. Di mana semua perasaan itu berakumulasi.
Menariknya, cinta termasuk salah satu emosi dasar manusia. Meski semua manusia mengenal cinta, akumulasi perasaan membuat prosesnya tidak selalu mudah.
Ini penjelasan psikologi tentang perbedaan cinta dan sayang
Perbedaan cinta dan sayang sebenarnya dapat dilihat dari emosi dan tindakan. Cinta melibatkan dorongan yang lebih intens.
Perasaan cinta bisa melibatkan hormon dopamine dan norepinephrine. Hormon tersebut membuat orang merasakan euforia.
Ada semacam ketegangan dan senang yang bercampur bila mencintai seseorang. Sebagian melibatkan hormon estrogen dan testosteron sehingga menimbulkan dorongan fisik.
Kondisi seperti itu belum tentu terjadi saat berhadapan dengan orang yang disayangi. Rasa sayang umumnya melibatkan gejolak perasaan yang tenang.
Cinta membuat orang merasakan rindu yang sering dan intens. Sementara perasaan sayang tidak. Umumnya orang hanya merasakan rindu sesekali saja pada orang yang disayangi.
Perbedaan cinta dan sayang juga tampak pada saat menempatkan prioritas. Orang yang saling mencintai bisa sangat betah untuk berlama-lama bersama. Mereka tidak keberatan menyediakan waktu dan atensi dibanding urusan lainnya.
Sisi negatif cinta dan sayang
Perasaan cinta memiliki sisi negatif dibanding rasa sayang. Orang yang mencintai cenderung hanya melihat kebaikan dan kelebihan dari yang dicintai.
Sementara itu, rasa sayang bisa menyediakan ruang untuk menilai dan berpikir lebih objektif. Tidak heran jika orang mengenal istilah 'cinta buta'.
Beberapa orang bisa terjebak hubungan yang tidak sehat karena memiliki ruang kompromi yang terlalu besar untuk orang yang dicintai. Ada kalanya bahkan mengorbankan kebahagiaan sendiri.
Perasaan cinta juga bisa membuat seseorang menahan diri untuk mengungkapkan pendapat. Orang tersebut terlalu mengkhawatirkan perasaan yang dicintai.
Oleh karena itu, para ahli menyarankan adanya usaha untuk dapat mengenali perasaan sendiri. Tujuannya agar rasa sayang ataupun cinta yang dimiliki bisa diarahkan ke hal yang positif.
Editor : Trisna Eka Adhitya